Finlandia Ajukan Proposal Empat Hari Kerja Seminggu

0
642
finlandia

Finlandia sedang mengusulkan proposal empat hari kerja dalam seminggu dan enam jam kerja dalam setiap harinya. Tujuan dari proposal ini adalah memberikan waktu yang lebih banyak pada warganya bersama keluarga serta meningkatkan taraf kebahagiaan serta kreativitas dan produktivitas kerja.

.

Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin mengatakan tujuan ini juga untuk membuat warganya mengerjakan sesuatu yang menyenangkan sesuai hobinya. “Setiap orang berhak mendapatkan lebih banyak waktu dengan keluarganya atau orang-orang terkasih. Mereka juga berhak melakukan hobi atau hal-hal yang menyenangkan lainnya. Hal ini bisa menjadi langkah positif bagi kehidupan kita.” Ujar Marin

Sanna Marin yang sebelumnya pernah menjabat sebagai mentri Transoprtasi mempunyai keyakinan bahwa penurunan jam kerja membuat produktivitas kerja kian meningkat. Perlu diketahui bahwa Finlandia saat ini masih memberlakukan 8 jam kerja setiap hari dengan lima hari kerja.

Dengan kerja yang pendek tapi mengerjakan banyak hal dengan produktif lebih baik bagi orang Finlandia dibanding jam kerja yang panjang tapi tidak menghasilkan apa-apa alias tidak produktif. Indikator utama yang dipakai adalah produktivitas kerja, bukan seberapa lama kerja. Hal ini disambut banyak oleh warga Finlandia.

Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, Finlandia juga dikenal dengan negara yang memiliki durasi waktu yang pendek; yaitu hanya 4 jam perhari dengan sistem setiap 45 menit harus istirahat sekitar 15 menit. Jam masuk antara pukul 09.00 sampai 09.45 (pagi). Namun dengan waktu yang pendek anak-anak di Finlandia belajar banyak hal. Finlandia terbukti kualitas pendidikannya selalu menjadi negara percontohan dalam beberapa tahun ini.

Finlandia menerapkan belajar di dalam kelas hanya 45 dengan waktu istirahat selama 15 menit. Metode tersebut diterapkan dengan tujuan untuk mengistirahatkan otak peserta didik. Mengenai hal tersebut, Timhoty D. Walker dalam bukunya yang terkenal, Teach Like Finland: Mengajar Seperti Finlandia (2017) menyatakan bahwa keuntungan mendasar dari istirahat ala sekolah-sekolah di Finlandia ini adalah cara untuk membuat anak-anak tetap fokus, yaitu dengan menyegarkan otak mereka. Daniel Levitin, profesor psikologi, behavioral neuroscience dan musik di Universitas McGill, percaya bahwa memberikan otak waktu untuk beristirahat melalui jeda yang teratur akan mengarah pada produktivitas dan kreativitas yang lebih besar. Dia menyatakan bahwa kita perlu memberi waktu bagi otak kita untuk beristirahat sehingga dapat mengkonsolidasi semua informasi yang masuk.

Kultur kerja yang mengedepankan kreativitas, produktivitas dan berbasis pada perkembangan otak sepertinya menjadi landasan Finlandia dalam dunia pendidikan dan dunia kerja. Tak hanya waktu belajar yang pendek, Finlandia kini sudah ingin memotong jam hari dan jam kerja yang panjang untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas warganya.

Sumber

Timhoty D. Walker, Teach Like Finland: Mengajar Seperti Finlandia, 33 Strategi Sederhana untuk Kelas yang Menyenangkan, (Jakarta: Grasindo, 2017)

Spicer, Andre. 2020. Finland is considering a four-day week. Is this the secret of happiness?. theguardian.com/money/shortcuts/2020/jan/06/finland-is-planning-a-four-day-week-is-this-the-secret-of-happiness. (Diakses pada 7 Januari 2020).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here