Mengembangkan Kreativitas Anak dari Rumah

0
1680
Setelah anak-anak bermain. pixabay image

 

.

Berdasarkan hasil studi terhadap orang-orang kreatif: seniman, penulis, ilmuwan, arsitek dan lannya, ternyata kreativitas mereka sudah mulai berkembang sejak dari rumah atau lingkungan keluarga. Rumah adalah bengkel paling utama untuk mengembangkan kreativitas anak, berdasarkan riset David Cambelll. Inilah enam ciri-ciri keluarga yang mampu mengembangkan kreativitas anak.

Menghargai Anak sebagai pribadi

Orangtua menempatkan anak sebagai pribadi sejajar yang sangat dihargai: pendapat anak didengar dan ditanggapi, perasaan anak diberi ruang dan tempat, usul anak diperhitungkan, keputusan anak mulai dari hal sederhana, seperti memilih permainan dan warna pakaian, sangat dihargai.

Menempatkan anak secara sejajar bukan berarti orangtua permisif, memanjakan anak, acuh tak acuh atau membiarkan anak bertindak bebas. Anak-anak dihargai untuk memilih tapi juga diberi rasa tanggung jawab untuk menerima konsekwensi dari keputusan yang anak ambil. Orangtua memberi kebebasan sekaligus juga mengajarkan anak untuk menerima tanggung jawab dan memberi pertimbangan-pertimbangan khusus atas segala pilihan.

Anak yang dihargai akan muncul rasa percaya dirinya, rasa tanggung jawab serta berani untuk mengambil keputusan. Penumbuhakn sikap karakter seperti itulah yang akan menjadi pondasi anak-anak dikemudian hari untuk selalu percaya diri, berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab.

Memberi Contoh yang Baik

Orang-orang kreatif ternyata sejak awal kebanyakan berangkat dari lingkungan keluarga yang sangat produktif dan kreatif dalam hidupnya, mulai darai ayah, ibu, kakek atau kerabat dekat lainnya. Mereka menjadi contoh yang baik. Lingkungan orang-orang kreatif dapat memberikan energi positif bagi masa depan anak-anak. Energi positif itu didapat tiap hari ketika anak- melihat keluarganya cukup kreatif dan produktif. Sikap dan gaya hidup dalam lingkungan keluarga secara tak sadar akan ditiru dan diikuti oleh anak-anak. Dari situlah benih-benih kreativitas dalam diri anak juga mulai tumbuh.

Mengembangkat Bakat Anak

Orangtua dari anak-anak kreatif sangat menghargai proses pengembangan bakat anak-anak. Orangtua tak menyuruh dan mengawasi anak dengan ketat, penuh dengan aturan hidup dan sangsi. Tapi Orangtua lebih fokus pada membangun suasana edukatif serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk anak-anak. Membagun suasana yang nyaman, aman dan menyenangkan bagi anak-anak ternyata lebih bagus dalam menunjang kreativitas anak-anak dibanding dengan mengikat anak dengan ragam aturan serta tekanan untuk selalu belajar dan belajar.

Dengan suasana yang nyaman dan fasilitas yang memadai anak akan lebih leluasa untuk bereksplorasi serta anak juga lebih banyak untuk berlatih sesuai dengan minatnya. Kalau anak mempunyai bakat dalam bidang musik sejak dini, maka orangtua tua akan lebih baik menyediakan fasilitas yang mendukung bakat anak ketimbang membuat dengan ragam aturan. Tugas orangtua kreatif seperti petani dan anak adalah benihnya. Orantua wajib membuat tanah itu subur dengan menyiram dan memberi pupuk, tapi orangtua tak bisa mengubah bibit tanaman jagung tumbuh menjadi kacang hijau.

Menumbuhkan Nilai-Nilai

Dalam lingkungan yang mampu melahirkan anak-anak kreatif biasanya ada standar nilai yang mesti diikuti. Meskipun ini sifatnya standar, tapi bukan berarti anak-anak berada dalam tekanan untuk melakukan inisiatif. Standar ini adalah pola dalam rumah tangga yang sudah dilakukan tapi apabila anak tidak melakukan, maka orangtua berdiskusi dan berkomunikasi dengan anak-anak untuk mencari solusi. Kalau ada keluarga atau benturan nilai-nilai dan standar hidup, orangtua selalu menyediakan waktu untuk membicarakannya dengan baik-baik.

Nilai-nilai yang ditekkankan dalam keluarga orang kreatif meliputi kejujuran, menghargai kualitas, memupuk rasa ingin tahu tinggi anak serta merawat motivasi anak secara sehat. Kejujuran adalah nilai pertama dan utama. Anak-anak sejak dini sudah harus dipupuk untuk bersikap terus terang, tidak bermuka dua dan sembunyi-sembunyi. Keluarga orang kreatif juga sangat menghargai karya dengan baik, mengapresiasi, menghargai usaha serta selalu mengembangkan bakat secara berkesinambungan.

Tidak terlalu Protektif

Orangtua anak-anak calon orang kreatif tak terlalu risau, khawatir dan cemas terhadap sesuatu yang sebenarnya tak perlu untuk anak-anak. Orangtua tak selalu melihat, memperhatikan dan mengawasi anak-anak. Keterlibatan mereka pada dunia anak-anak sesuai porsinya. Mereka lebih fokus pada bagaimana membangun suasana yang hidup di lingkungan keluarga, membangun nilai-nilai positif dalam diri anak, memberikan motivasi serta stimulus yang memajukan anak.

Orangtua lebih menjadi fasilitator dan pendambing dibanding menjadi instruktur yang mengikat hidup anak-anak. Orangtua tak membonsai cita-cita anak sesuai dengan keinginan sendiri, tapi justru membiarkan anak memilih cita-citanya sesuai dengan bakat dan minatnya. Orangtua hanya memfasilitasi dan mendorong untuk menjeput cita-cita anaknya.

Keluarga yang sering Berpindah

Keluarga yang berpindah-pindah, menurut David Cambelll, dapat mengembangkan kreativitas anak karena ketika setiap kali pindah, anak-anak akan mendapat pengalaman baru, lingkungan baru serta teman-teman yang juga baru. Anak-anak keluar dari zona nyaman sehingga secara tak langsung akan mempengaruhi perkembangan anak. Anak akan lebih mandiri dan lebih siap untuk menghadapi situasi yang kadang tak biasa. Apabila keluarga tidak sering berpindah, biasanya keluarga sering mengadakan perjalanan untuk mengunjungi keluarga dan tempat-tempat baru.  

infografis: Mengembangkan Kreativitas Anak

 

Daftar Bacaan
David Campbell, 1986. Mengembangkan Kreativitas, disadur oleh A.M. Mangunhardjana, Jogjakarta: Kanisius
Yeni Rachmawati & Euis Kurniati. 2012. Strategi Pengebangan Kreativitas Anak Usia Taman kanak-kanak (Jakarta: Kencana.
Evans,  James R. 1991, Berpikir  Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara kelompok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here